KAMPANYE KOMUNIKASI IAIN RADEN FATAH MENJADI UIN RADEN FATAH

IAIN Raden Fatah Palembang merupakan salah satu dari 14 IAIN yang ada di
Indonesia, dari 14 IAIN yang ada 6 diantaranya sudah menjadi UIN yaitu UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Malang, UIN Bandung,
UIN Syarif Qasim Riau, dan UIN Alaudin Makassar. Program IAIN menjadi UIN
merupakan pilot project dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Pada dasarnya
IAIN Raden Fatah secara mental sudah siap berubah status menjadi Univeritas Islam
Negeri apalagi di wilayah Sumatera Selatan hanya terdapat dua Universitas Negeri
namun kenyataannya sampai hari ini keinginan untuk berubah menjadi UIN belum
bisa terwujud.

M.IQBAL: PEMBANGUNAN PEMIKIRAN ISLAM TELAAH TERHADAP FILSAFAT PENDIDIKAN

“Kita tidak hidup untuk berfikir, melainkan kita berfikir agar dapat melangsungkan hidup”, ujar seorang filosuf Iqbal lewat karyanya “Secrets of the Self” Dengan lebih tegas dan lugas, dia ungkapkan melalui kata-kata yang penuh makna dan patut bagi kita sekarang untuk mencernanya secara mendalam. Apa katanya:
Ilmu pengetahuan adalah pelangsung hidup,
Ilmu pengetahuan adalah alat pemantap diri,
Ilmu pengetahuan dan Seni mengabdi kehidupan
Bagaikan hamba sahaya yang lahir dan bersemayan di atas pangkuan (K.G. Saiyidain, 1981, : 49).

Begitulah sempurnyanya perhatian Iqbal. Melalui untaian sajaknya seakan menghantarkan kita kepada patamorgana pengetahuan yang serba kompleks. Sebab itu, tidaklah berlebihan jika seorang Iqbal, tokoh modernis muslim India ( Danusiri, 1996 : 3), ini dikenal sebagai penyair yang filosof atau filosof yang penyair. Di samping itu, diapun sebagai pemikir di bidang hukum, politik. Sehingga tidak berlebuhan pula jika dia dianggap merupakan satu di antara beberapa sosok tokoh dominan umat Islam abad ke dua puluh.

MODAL VENTURA : Solusi Alternatif Pengembangan Usaha

Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain. Ini bisa dilihat pada interaksi yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi ini akan senantiasa terjadi, baik dalam skala besar maupun kecil serta selama kehidupan di dunia masih ada.

MENGUNGKAP MIMPI DALAM AL QUR’AN

Islam dengan ajarannya yang sempurna telah banyak memberikan solusi atas segala permasalahan, melalui ajarannya yang bersumberkan pada al-Qur’an dan al-Hadis. Sebagai sumber tentunya al-Qur’an telah memberikan banyak inspirasi bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, walaupun dengan tidak menutup mata masih ada dalam al-Qur’an beberapa ayat yang memerlukan penafsiran ulang (baca: mutasyabihat).

HUKUM DARURAT DI CELAH-CELAH LEGISLASI WAHYU

Islam adalah agama dan cara hidup berdasarkan syari’at Allah yang terkandung dalam kitab suci al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Setiap orang yang mengintegritaskan dirinya kepada Islam wajib membentuk seluruh hidup dan kehidupannya berdasarkan syariat yang termaktub dalam al-Qur’an dan Sunnah ini. Oleh karena itu penelitian mendalam dan seksama harus di lakukan untuk membedakan yang halal dan yang haram, yang boleh dan yang dilarang, yang hak dan yang bathil. Untuk merealisir yang demikian itu di perlukan pengetahuan yang konprehensif tentang Islam, baik hukum, aqidah, maupun mu’amalah yang kesemuanya tersimpul dalam satu kesatuan, syariat Islam. Pemilahan dalam pemahaman dan pelaksanaan ketiga unsur tersebut akan menimbulkan kesalahpahaman dan kekaburan akan tema-tema pokok syariat ini.

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL

Hampir setiap hari masyarakat disuguhi berita oleh media cetak maupun elektronik tentang tindakan penyimpangan emosional yang dilakukan tidak saja oleh remaja, tetapi juga orang dewasa, lansia bahkan balita. Mulai dari penyalahgunaan obat-obatan, perkosaan, perampokan, penyerangan baik fisik maupun verbal sampai pada penganiayaan dan pembunuhan. Fenomena ini tampaknya tidak saja terjadi di Indonesia tetapi merupakan kecenderungan di seluruh dunia. Goleman, 1999:xvi) mengemukakakan sebuah survei besar-besaran terhadap orang tua dan guru-guru, dimana hasil survei itu memperlihatkan adanya kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya : lebih kesepian dan pemurung, lebih berangasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif serta agresif.